Delapan Sajak Yanuar Abdillah Setiadi
- By Yanuar Abdillah Setiadi
- 17 Maret 2023
Kuncup Kembang Kuncup kembang di taman Menebar surga di sukma Tebar pesona pada rona Mencium wangi surgawi Perahu kedatangan tiba di pelabuha...
Wihara Tanah Putih dari tanah yang suci ini, diorama Semarang dan pengembaraan aku ingin menjelangi ujung cakrawala seperti ketika berwaja...
Tersembunyi dalam Mata Di derai-derai daun cemara Setelah hujan berhenti turun ke bumi Di dalam derai-derai tawa Ku lihat kau tersenyum di sel...
RANJANG MAUT kusapa dari wajah kitab suci tubuhmu terus membengkak menjelma jadi sebuah bangunan rumah sakit bertingkat-tingkat l...
Buku Biru /1/ Rembulan akhirnya memutuskan berenang bersama kata-kata p...
Cahaya Ilahi Cahaya Ilahi dapat menerangi segala yang raib dan segala yang masih gaib Menerangi kebatilan yang terselubung Menyinari kelaliman y...
RIUH KEPALAKU UNTUK KEPALAMU Jika musim riuh tak lagi utuh di kepalamu Aku bersyukur pada setiap detak detik waktu Karena aku tau bahwa kau...
Sampah keranjang keranjang sampah penuh kata mutiara, harum wangi beraroma, kilau gemerlap intan permata, indah menawan rasa. Sastrowi...
Seperti Negeri Sabak Negeri serpihan surga menyimpan aneka sumber daya alam kini hidup serba susah warga panik diliput takut...
Sawit Hutan hutan mereka bakar, binatang binatang liar berlarian menuju semak tilas pertanian dari musimnya yang terbengkalaikan sekedar ...
MENUJU SORGA PALING SORGA “menuju sorga paling sorga sudah kupersiapkan diri ke sana” duduk di depanku, busana seputih mega riang,...
Bangkit Negeriku Bangkit negeriku Rakyat menunggu kehadiranmu seperti dahulu Kokoh berdiri menyangga 200 juta jiwa Dengan senyum Cukup kula...
Jembatan Jalan Menuju Hatiku Kagem: Bu Anna Muawanah bila ingin berlabuh di hatiku seberangi sungai terpanjang...
Tidak Hendak tidak hendak keluhmu saban hari seperti raung kematian tetapi sistem yang mencipta duka nestapa banyak yang t...
CATATAN KECIL BUAT SANG PUJANGGA suaramu tersebar sampai di padang-padang stepa di tengah ringkik dan derap kaki kuda pacu! paculah! ke mana...
RUMAH DI BARAT CAKRAWALA : Ketut Syahruwardi Abbas walau berada di wilayah senja rumah di barat cakrawala memancarkan lembayung berkilau sangat...
KAWITAN #1 Sanghyang Saraswati hyang rūm sembahing ingsun padma hŗedaya manunggil sarining raṣa asug...
Syahadat Akhir Berikan dia kesempatan yang tak diberikan oleh waktu. Berikan dia waktu tanpa batas, hanya ruang. Berikan dia hari b...
Di Kota Khatulistiwa Di kota khatulistiwa Aku punya rumah selaras nirwana Tempat singgah bagi puisi dan prosa kita Di sanalah mereka memeluk h...
Menatap Bulan Bulan bulat sempurma Malam diterangi dongeng cahaya Dari hitam putih masa kecil Bertubi-tubi tubuhku diserang rindu Menjalari s...