Delapan Sajak Yanuar Abdillah Setiadi
- By Yanuar Abdillah Setiadi
- 17 Maret 2023
Kuncup Kembang
Kuncup kembang di taman
Menebar surga di sukma
Tebar pesona pada rona
Mencium wangi surgawi
Perahu kedatangan tiba di pelabuhan
Markah di tepi pantai
Cinta akan lekas berjumpa
Setelah sekian lama tak bersua.
Purbalingga, 2023
Angin
Angin membuka tabir
Pada kegelapan yang terselubung
Menyingkap makna akan takdir
Yang masih terkungkung
Izinkan angin menghempas getir
Menghalau galau dalam remuk jantung
Purbalingga, 2023
Rima
Sajak ini tercipta dari air
yang mengalir dalam sungai sanubari
dari hulu hingga hilir.
Rima berbaur dalam aksara
Menuntun sukma dalam cinta
Tertata rapi dalam rasa
Hingga puisi ini tercipta
Purbalingga, 2023
Pesan Buku Pada Pembaca
Mari berlayar bersamaku
Kau akan menjangkau belahan bumi liyan
Yang tak kau sambangi dalam mimpi
Mari mengalir bersamaku
Kau akan berenang dalam lautan ilmu
Yang tak memiliki ujung dan batas tertentu
Mari bercermin padaku
Kau akan memantulkan hikayat
Yang akan dikenang sepanjang hayat
Purbalingga, 2023
Pagi
Terbit fajar di ufuk timur
Memulai pagi dengan embun syukur
Mata merekah
Semangat membuncah
Berbekal sepotong asa
Diberi selai semanis doa
Akan aku seberangi lautan
Dengan semangat militer serupa angkatan
Meski tak bersenjata
Tapi takdir tak akan ke mana-mana
Purbalingga, 2023
Waktu Yang Berbicara
Masa muda adalah lenggang
Yang harus dilintasi kesibukan
Yang manfaat bagi kesendirian
Walau terjebak malas berkepanjangan
Masa muda tertatih merana
Mengusung tema senja
Padahal usia masih seumur bunga
Harus rekah sebelum jingga menyapa
Masa muda dikepung bingung
Tan Malaka dikepung
Sukarno dalam penjara yang murung
Aku merdeka namun masih termenung
Purbalingga, 2023
Kasur
Pemuda hobi mendengkur
Dininabobokan kemalasan
Tiba-tiba di ujung sumur
Waktunya dijajah jamur
Purbalingga, 2023
Doa
Mata ini terbuat dari cinta
Hanya doa yang bisa dibaca
Khidmat dalam makna
Abadi dan tak terjamah masa
Purbalingga, 2023
Komentar