Puisi-Puisi Ahmad Zaini
- By Ahmad Zaini
- 20 November 2021
Tidak Hendak
tidak hendak keluhmu
saban hari seperti raung kematian
tetapi sistem yang mencipta duka nestapa
banyak yang tahu
dua tahun berlalu hidup ini terbelenggu
pundi kehidupan menguap
diterpa angin kemarau
tidak hendak mencipta ruang penderitaan
tetapi ronta nafsu menjerumuskan
dalam kubang kesedihan
tidak hendak dalih memaksa
tetapi kesadaran yang akan membangkitkan hidup
dari keterpaksaan
menjadi keikhlasan
Wanar, Oktober 2021
Badai yang Kaucipta
Jangan berpaling dari badai yang kautuai
karena kaulah yang menciptakannya sendiri
matahari menjadi saksi kepalan tangan
membakar kobar amarah tuntutan
yang menurutmu adalah keharusan
gerah udara mengucurkan keringatmu
menetes di lembaran kertas yang kaugenggam
berdalih menyampaikan aspirasi
jangan berpaling ketika lembaran
yang kini menuai kecam
karena tidak berperikemanusiaan
keluhnya
dan kau sembunyi dibalik meja
yang pernah kaugedor
menjadi bunyi-bunyian kecongkakan
jangan berpaling
hadapilah badai itu dengan tekad
yang pernah kau genggam
demi memuluskan keinginan
Wanar, Oktober 2021
Di Sela Musim
pergantian musim menggelitik jiwa
ada kecemasan di sela perubahannya
rasa resah setiap kali angin mendesah
beriring gumpalang mendung legam
ketakutan mencengkeram sore
moga hujan anugerah
bukan musibah
Wanar, November 2021
Penghambaan Tak Sempurna
nama-Mu kusebut
kala hidup tejepit
sakit
nama-Mu kulupa
kala hidup bahagia
tawa
hamba apa diri ini
yang tidak teguh
memegang janji
pasang surut keyakinan
biang keladi perusak penghambaan
aku bukanlah malaikat
yang selalu taat
aku bukan nabi
yang selalu suci
aku manusia
yang terus diintai
salah dan dosa
Wanar, November 2021
Mengenangmu
Setahun lalu
kisahmu masih tertinggal
di dampar penyangga kitab kajimu
tentang sakit yang kau idap
parau suaramu bercerita
kornea mata sayu
berputar pelan
ketika engkau mencobaa mengingat
lemah fisikmu bangkit
di sela gerimis awal musim
kudengar engkau rebah
di pembaringan
tubuh lemah terbujur dalam belenggu selang infus
ketabahanmu menopang hidup
karena total pengabdianmu
masih dinanti santri dan ummatmu
dalam doa kusebut nama dan harap
kesembuhanmu
Wanar, November 2021
Komentar