Puisi-puisi M. Hidayat

  • By M. Hidayat
  • 11 April 2021
Pexels.com

Ibu Bangsa

Kau jahiti bangsa ini dengan benang tulus
Mengikat erat persatuan bangsa-bangsa
Dalam bendera pusaka

Kini, ia gagah berkibar pada pilar kebangsaan
Mengisyaratkan pada negara tetangga
Akan kemerdekaan

Ibu bangsa...
Perjuangan kami menghalau para penjajah
Tiada guna tanpa tangan kemulyaan
Yang rela menyulam cinta
Pada kain putih berpadu merah

Kau putri indonesia
Sungguh mulia
Kelihaianmu mencipta simbol-simbol bangsa

Madura,  2020

 

Pulau Garam I


Di haluan selat madura
Bumi menyimpan kekayaannya
Membumbui keasinan rasa
Menumpuk gundukan garam yang dirauk orang madura

Kulindungi ia
Pada plastik yang membungkusnya
Memanjakan lidah-lidah ibu rumah tangga
Akan masakan yang membutuhkan kelezatannya

Namun, sekarang rasa itu mulai tenggelam
Telah hilang dalam zaman

Madura, 2020

 

Pulau Garam II


Mengitari pijakan butir-butir garam
Tapak kakiku mulai gersang
Mengenang masa silam
Pada gembur tanah yang masih dikenang

Sulingan bambu yang menetralkan rasa masam
Tertuang pada bilahan bambu yang dijemur membentang
Mengeras hingga terkelupas membentuk kristal
Memancar cerlag impian

Annuqayah, 2020

 

Doa-Doa Hujan


Rintik
Gemerincik
Memercik
    Titik

Sebuah hikayat hujan
Pada doa-doa orang pedesaan

Annuqayah, 2020

 

Bermalam Di Desaku


Sayup-sayup malam bersuara dzikir
Katak menggerutu meminta air
Jangkrik asyik bermain di tanah anyir
Sedangkan raga bermanja dengan tembakau berselimut pavir

Di bawah rindang bintang malam
Aku menyeruput kopi capucino
Yang hangat nan adem
Ditemani cahaya yang ku genggam
Selaksa diri di alam berantem

Dasuk, 2020

 


TAGS :

M. Hidayat

M. Hidayat merupakan santri Annuqayah Lubangsa, dan mahasiswa INSTIKA Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Prodi ES, tempat kelahiran Jelbudan- Dasuk- Sumenep. Sekarang sedang berteduh di Gubuk Sastra Annuqayah (GSA). Ia aktif di Sanggar Kopi, Iksaputra. Bisa kunjungi penulis di Fb: hidayat ad-dasuki Email: [email protected]

Komentar