Sajak-sajak Nengah Ariati

  • By Ni Nengah Ariati
  • 02 April 2021
PKYI

MELUKIS SENJA DI BUKIT CEMARA


Ketinggian tujuh kaki
menuju puncak
Panorama senja redup dari bias cahaya
Ketajaman sinar surya menembus bumi
Menggurat warna jingga di ujung waktu
Menancapkan lukisan alam

Waktu semakin beranjak
menjemput malam
Lukisan senja belum samar
Bulan muncul perlahan di balik bukit
Kedip bintang bermunculan hiasi angkasa
Pesona agung ciptaNya
Sinarnya tak akan redup
Sepanjang musim

 

HUJAN BULAN DESEMBER


Membidik inspirasi
Ketika jatuhnya hujan
Ku tulis arti pada air mengalir
dalam genangan telaga biru

Aku berteduh di bawah pohon angsana
Melukis bayanganku di atas telaga
Riaknya menyimpan takdir
Seperti menghanyutkan mimpiku
Menakar rinduku menatap wajah
Yang menantikan di depan pintu

Dengan apa ku tukar kerinduan
Yang bisa mengeja
Biarkan hujan menghapus jejak ku untuk segalanya
Kulepaskan kebimbangan
Untuk sebuah kepastian

 

PESISIR BUITAN


Senja Buitan
Terbang elang melayang menuju sarang
Horison samar-samar terlihat
Di sebrang bentangan cakrawala
Langit tetap terdiam
Menyambut debur ombak
Di sini kutitip rindu
Pada liuk angin pantai
Menghampiri jiwaku
Mengenang kisah lampau
Di belantara pasir putih
Pada serpihan senja menepi di relung hati

 

DALAM BAYANGAN PELANGI


Ingin melukis awan jadi darah
Goresan tinta jadi sejarah
Kiprah sang petualang
Di alam maya
Menerawang menembus kabut
Pagi ketika fajar merekah
Ingin melukis dengan embun
Pada lembar daun
Dengan pena setajam pisau
Menggurat asap yang bersembunyi di balik bukit
Namun tangan belum sampai
Pada makna mewakili rasa
Di sini ku coba berdiri
Menatap ilalang yang meranggas
Hamparan yang luas
Tapi mata ku tak kuasa melihat silau cahaya
Nanar dalam tatapan lesu
Di manakah pelangi
Bayangan mu kian menghilang
Denyut nadiku pun pelan berdetak
Ternyata keindahan hanya ilusi

 

IBU    


Engkau sebagai sekumpulan awan
Tak akan hanyut oleh gerimis
Tidak terhapuskan oleh derasnya lautan
Merambat pada desah ombak
Selalu bersemi
Sepanjang musim

Pesona kasihmu
Terpancar ketulusan
Hiasi indah senyummu
Mengapus segala letihku
Dalam dekapan kasihmu

Ibu, kau yang menyelinap
Seperti laku Dewa
Di alam yang sulit kupikirkan

Kisah ibu dalam wujud doa
Dalam sujud hening
Seperti memercikkan embun fajar
Sinar mata kasihmu
Menelusup ke denyut nadiku
Angin yang berhembus, seperti membisikkan amanat sucimu
Walau kini ibu bersemayam di alam lain
Kau tak pernah lupa melindungiku
Pada setiap letihku

 


TAGS :

Ni Nengah Ariati

Dra. Ni Nengah Ariati, M.Pd. lahir di Karangasem, 14 Oktober 1962. Saat ini mengajar di SMP Negeri 3 Selat di Jln. Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Karya terakhirnya: antologi puisi Kepak Merpati (Oktober 2019). Penulis bisa dihubungi    lewat email: ariatinengah@gmail.com atau WA: 0812 4639 467.

Komentar