Puisi-puisi Jadid Al Farisy
- By Jadid Al Farisy
- 25 Agustus 2020
Ranting Rembulan
orang memanah seribu rembulan
di bawah sinarnya ia pun kuyup
malam kemudian datang
menyampai kabar,
nampaknya
punguk yang memanggul rindunya sendiri
tlah menjelma
untuk kesekian kali
menjadi ranting-ranting kering runcing
menusuk rembulan
Gresik, Agustus 2020
Pusara Kamboja
di mana pusara para pahlawan?
tempat terindah
beraroma kamboja
bernisan merah darah Garuda
bersimpul putih melati rinonce
tlah kulihat anak zaman
menggiring angin di payung langit
untuk menjumpamu sang kusuma
ditaburkannya bunga setaman
di sepanjang jalan
redah redahlah
segala lara lapa
Lamongan, Agustus 2020
Mata Senja
Di ujung mata
Senja menepis rindu tertanggung
Jingga yang berangsur kelam
Menengarai segala lara
Aku rindu membaca matanya
Di bawah temaram malam
Sesaat setelah kutuliskan syair
Hikayat selendang langit
Seperti peraduan sang surya
bayangnya pecah di cermin bengawan
Kini tiada sampan berlabuh
Hilang senja ditelan gelombang
Gresik, Agustus 2020
Ibu Rembulan
tak perlu rembulan kau undang
ia pasti datang, Nak
dibawa sayap-sayap petang
sang bocah masih duduk tengadah
berucap ia dalam gumam
itukah rembulan?
ayahnya mengulas senyum
pandanglah ia, Nak
dari sorotnya lah ibumu berasal
Gresik, Agustus 2020
Tajalli Dalam Secangkir Kopi
Aku melihatnya di ujung malam
Ketika sedang kusanding kopi hitam
Segera ku ucap salam
Lalu merajuk masyuk dalam seduhan
Ia yang sudi datang di perjamuan
Menemaniku di tiap seruputan
Dan sebelum fajar menjelang
Kan kukabarkan pada semesta alam
Bahwa ia benar-benar datang
Menjumpaiku yang tengah hilang
ditelan bayang-bayang
Gresik, Agustus 2020
Komentar