BERMAIN LAYANG-LAYANG
- By IDK Raka Kusuma
- 14 Desember 2019
Puisi Persembahan IDK Raka Kusuma untuk Umbu Landu Paranggi
BERMAIN LAYANG-LAYANG
aku akan bermain layang-layang
di hamparan sajakmu luas dan lapang
senantiasa hangat, selalu terang
sebab waktu tetap siang
walau tak pernah ada
desir atau tiupan angin kencang
sesudah bersiul kurapal mantra
serta-merta layang-layang melayang
benangnya, penyair
pintalan napas
sekali terikat, sampai usia berakhir
tak lepas, tak lepas
sambil menarik-mengulur aku berdendang
dengan suara keras dan lantang
begitu layang-layang membubung
bersama sajakmu aku melambung
/2019/
NYANYIAN LIBERO
:Umbu Landu Paranggi
bola sepanjang badan ini
bola sepanjang bayangan diri
kemana-mana mencari lapangan
bertahun-tahun, belum menemukan
juga mencari
sepanjang tepi pagi
juga mencari
sepanjang tepi siang
juga mencari
sepanjang tepi malam
juga mencari
sepanjang tepi terang
juga mencari
sepanjang tepi kelam
tiap kepada dunia bertanya
mendapat jawaban senantiasa
cari dalam raga
pemain bernama
Sang Maha Jiwa
tiap bertanya di mana
mendapat jawaban senantiasa
di mana-mana ada
ada di mana-mana
bola sepanjang badan ini
bola sepanjang bayangan diri
aku cemas memasuki wilayah angan
seketika menjelma kenangan
/2019/
KACA MATA UMBU LANDU PARANGGI
menatap kaca mata Umbu Landu Paranggi
aku menatap mantra
ternukil rapi
sepenuh cermin cahaya
mantra meminta langit
jangan pernah sakit
mantra meminta sinar
jangan pernah duka dan pudar
mantra meminta angin
jangan pernah menggigil dililit dingin
mantra meminta air
jangan pernah menangis mengalir
mantra meminta tanah
jangan pernah meneteskan air mata
mantra meminta isi dunia
jangan pernah tersedu dan lemah
menatap kaca mata Umbu Landu Paranggi
kuingin mantra itu kekal bersuara
bersila di ruang suci terbuka
sepanjang malam, sepanjang hari
kukhidmati, kukhidmati
/2019/
PUISIMU
puisimu Umbu
rumah satu pintu
bertanda lukisan pohon kencana
dihinggapi burung biru
bergayut di paruhnya
kaligrafi aksara
kuketuk sekali
terdengar langkah tergesa
kuketuk dua kali
terdengar suara bertanya
kuketuk tiga kali
terbuka
ada di dalamnya
ada di ruangan
berbentuk taman
kudengar gemericik tanpa henti
kudengar kicau tanpa henti
kucium aroma bunga
bertaburan tanpa jeda
memandang dinding aku terkesima
penuh lukisan kaca
semua tentang penyair
bersila di tepi telaga mengalir
seraya menebar kelopak padma
mengkhidmati pohon kata
pucuknya
menulis puisi cinta
/2019/
DI BERANDAMU
memandang Umbu Landu Paranggi
merenung di beranda Rumah Sunyi
di berandamu penuh lambang cinta
bercakap-cakaplah dengan dunia
tentang sajak
mengekalkan usia penyair
tentang sajak
dikekalkan usia penyair
selingi sesekali
bersama mengucapkan madah
sajak selalu
berpaling dari darah
penyair selalu
menjauh dari darah
di mana pun berada
ke mana pun pergi
senantiasa melimpahkan berkah
sajak dan penyair
berkah tanpa akhir
lalu menyanyi
yang menjadi berkah
karunia bagi semesta
di berandamu penuh lambang cinta
bercakap-cakaplah dengan dunia
di sisimu, di sisi dunia
biarkan aku mengekalkan usia
biarkan dikekalkan usia
/2019/
PESTA PURNAMA BERSAMA LELAKI SABANA
menari dalam cahaya
kami menyanyi bahagia
di tangan kanan bulan penuh tuak menjulang
di tangan kiri satu bumbung bintang
mengitar purnama
pesta! kami pesta
pesta ini pesta pemuja
dewa mabuk saat rembulan sempurna
siapa mengusik kami kutuk
jadi langit mabuk
diguyur tuak dari mana-mana
menari dalam cahaya
kami menyanyi bahagia
sampai purnama
menjelma kami
sampai kami
menjelma purnama
pesta! kami pesta!
/2019/
PANORAMA PUISI
UMBU LANDU PARANGGI
antara titik dan koma
terbentang laut
mengitar dua nusa
semenanjung berpaut
kepada cakrawala
angin melepas isyarat rahasia
awan melangkah pelan
menerjemahkan dengan nyanyian
antara bait pertama
dan bait kedua
terbentang semenanjung
dua nusa
bersenandung
dikitar cakrawala kemerahan
penuh pahatan
kabut jingga
melimpahi nyiur segala warna
di akhir bait kedua
genangan cahaya
di sini aku bermukim
sepanjang musim
/2019/
IDK Raka Kusuma, lahir di Klungkung 21 Nopember 1957.
Menulis dalam bahasa Indonesia dan Bali.
Komentar