Wayang-Wayang (Kumpulan 6 Naskah Drama Pewayangan)

  • By Ida Bagus Anom Ranuara
  • 17 Maret 2025
Pustaka Ekspresi

Pada awalnya buku drama “Wayang-wayang” yang ada di tangan anda sekarang ini berjudul “Wayang 1” (cet, pertama 2009) berisi 6 (enam) buah cerita yakni: (1) Delapan Wasu, (2) Sumpah Dewa Baratha, (3) Pengorbanan Dewi Ambha, (4) Srikandi Belajar Memanah, (5) Menjelang Hari Kesembilan, (6) Bhisma Gugur. Secara keseluruhan isi cerita buku ini dapat disederhanakan menjadi 3 (tiga) bagian: (1) Kisah Delapan Wasu yang menyebabkan lahirnya Dewa Baratha atau Bhisma (2) Kisah kekecewaan Dewi Ambha kepada Bhisma, yang menyebabkan lahirnya Srikandi (3) Kisah gugurnya Bhisma di tangan Srikandi. Saya menyadari bahwa semua kisah yang termuat dalam buku “Wayang 1” tersebut, sejatinya sudah sangat familiar dan populer di kalangan masyarakat Bali, khususnya di kalangan pencinta cerita pewayangan yang berasal dari tanah India itu. Walau demikian, ceritacerita tersebut saya coba kemas secara populer dengan menonjolkan nilai-nilai sastra, agama, moral dan filosofi. Dengan cara “modern” (tidak dipergunakan bahasa Bali) seperti ini, saya berharap buku drama ini tidak saja enak dan mudah dibaca, tetapi juga mudah dipahami nilainya. Selanjutnya, perlu juga saya informasikan bahwa penerbitan buku drama “Wayang 1” yang pertama pada tahun 2009 itu, sepenuhnya dibiayai oleh Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Sekarang (2022) beliau menjabat sebagai wakil Gubernur Provinsi Bali. Buku yang dicetak sebanyak 200 exemplar itu, segera saya distribusikan secara cuma-cuma kepada: perpustakaan daerah atau pun umum, sekolah-sekolah dan juga sebagai koleksi perseorangan. Sehingga dalam waktu singkat buku tersebut hanya tersisa beberapa biji saja, yang saya simpan sebagai koleksi perpustakaan pribadi saya. Tahun 2022, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan memberikan apresiasi besar terhadap buku drama “Wayang 1” ini untuk digandakan. Untuk hal ini, saya sampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya, dengan harapan pula semoga pada tahun-tahun ke depan, perhatian pemerintah seperti ini dapat dilanjutkan. Tahun 2025, atas bantuan Ibu Putri Suastini Koster, buku ini digandakan kembali.


TAGS :

Ida Bagus Anom Ranuara

Lahir di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, 18 Juni 1943. Dikenal sebagai sutradara drama klasik di TVRI Denpasar. Pimpinan Sanggar Teater Mini. 

Komentar