Tari Daa Malon Deasa Adat Ngis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem

  • By I Made Sugianto
  • 11 Januari 2023
Pustaka Ekspresi

Judul Tari Daa Malon Desa Adat Ngis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem

Tim Penyusun :

Drs. I Wayan Astika, M.Si (Penanggung Jawab)

I Nyoman Japa, S.S Kar (Ketua)

Ni Made Suastini, S.S (Sekretaris)

I Putu Putra Kusuma Yudha, S.S., M.Si (Penulis)

Ni Komang Tri Rahayu Dewi, S,E., M.M (Penulis)

I Gede Mudi, S.E 

Ida Made Basmadi, S.T.

Ni Nyoman Sri Artini

I Wayan Minggu

I Komang Sudiarsa

I Wayan Wiana

Kadek Ayu Widiantari, S.E

Ni Kadek Putri Mardianti, S.E

Ida Ayu Made Dwita Sugiantini, S.Sn

I Gusti Gede Purna Wirawan 

I Made Yuda Astana

I Ketut Badra

Ukuran Buku: 15 x 23 cm

Tebal : 128 halaman

Tari Daa Malon merupakan tarian sakral yang pementasannya hanya dapat dilakukan pada rangkaian Ngusaba Puseh yang berlangsung setiap satu tahun sekali di Desa Adat Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali. Tarian ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tarian ini dibawakan oleh wanita yang masih gadis atau suci dan sejumlah dua orang menyimbulkan sebagai purusa (laki-laki) dan perdana (perempuan). Hal ini terkait dengan aktivitas sebagian masyarakat Desa Adat Ngis yang bermata pencaharian di sektor pertanian. Penari Daa Malom ini dipilih dengan memenuhi beberapa persyaratan yaitu, tidak berasal dari keluarga Panglingsir Desa (Jro Pasek, Jro Mangku Puseh, Jro Kubayan, Jro Penyarikan, dan keluarga kelihan pemaksan), belum mengalami masa menstruasi, tidak memiliki cacat tubuh bawaan maupun bekas luka, tidak pernah digigit anjing.


TAGS :

I Made Sugianto

I Made Sugianto lahir di Banjar Lodalang, 19 April 1979 bertepatan Wraspati Wage Dungulan (Sugian Jawa). Kini istirahat sejenak dari pekerjaan sebagai wartawan NusaBali untuk mengbadi sebagai Kepala Desa di tanah kelahirannya, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

Komentar