Menjaga Ibu

  • By DG Kumarsana
  • 20 Oktober 2022
Pustaka Ekspresi

Judul: Menjaga Ibu
Penulis: DG Kumarsana
Penyunting: Wayan Jengki Sunarta
Penerbit: Pustaka Ekspresi
Tata Letak: Phalayasa Sukmakarsa


Buku kumpulan puisi Menjaga Ibu hadir untuk pertama kali di tanah kelahiran Denpasar. Segala inspirasi tertuang selama setahun lebih menjalani hidup baru di kota lama, sebuah kota yang senantiasa memberi semangat awal ketika bermula berkenalan dengan maha suhu Umbu Landu Paranggi. Menjaga Ibu merupakan buku kumpulan puisi kelima setelah Camar Kecil, Mata Dadu, Pengkoak, dan Rawindra. Buku kumpulan puisi yang masih sangat sederhana ini berupaya dengan keberanian penuh saya terbitkan, merupakan satu mata rantai dari kebiasaan saya untuk tetap mempertahankan denyut imajinasi yang selalu setia mengalir ikuti alur suasana. Kumpulan puisi Menjaga Ibu dalam empat seri yang saya tulis merupakan pengalaman unik dalam mengurus Ibu ketika sakit, terkesan nyeleneh, apalagi ketika saya sandingkan dengan beberapa judul puisi lainnya pada setiap halaman berikut merupakan rangkaian pengalaman yang bercerita ketika pernah menjalani hidup luntang-lantung di negeri rantau. Namun dalam satu kesatuan setiap puisi tetap menampilkan suatu bentuk pengalaman imajiner melalui perjalanan panjang menepis keletihan dari rasa jenuh. Sejatinya karya ini tercipta hanya karena melepas penat tersisa dalam kekalutan dari rongrongan imajinasi yang selalu liar mengalir lancar memasuki batok kepala, terutama selepas melakukan perjalanan mengikuti impian. Liarnya imajinasi dan mimpi-mimpi itu sendiri tak mampu dicegah untuk merangkum dalam bentuk puisi hingga terkumpul dalam satu buku. Beberapa puisi lainnya, saya himpun untuk mengumpulkan karya-karya lawas/tercecer yang pernah dimuat beberapa media cetak serta dihimpun dalam antologi bersama. Selanjutnya puisi inilah yang lebih cocok untuk tetap banyak berkoar dan mencari maknanya sendiri dalam penghayatan waktu dan suasana menyusuri jalan sunyi. Mengingat jalan sunyi itu sendiri, maka Menjaga Ibu pun hadir setelah melampaui berbagai pencarian diri dalam kesunyian.


TAGS :

DG Kumarsana

DG Kumarsana, lahir di Denpasar, menulis puisi cerita pendek, novel, prosa dan feature. Tulisannya dimuat di Bali Post, Nusa Tenggara, Karya Bakti, Lombok Post, Suara NTB, Koran Kampung, Sumut Pos, Banjarmasin Post, Radar Surabaya, Tribun Bali, majalah Ceria Remaja, majalah Gema Karya, majalah Ekspresi, buletin Jejak, buletin Kapas, majalah Canang Sari dan  majalah Satua.

Buku-bukunya yang telah terbit: Komedi Birokrat (Pustaka Ekspresi, 2010), Kabinet Ngejengit (Pustaka Ekspresi, 2012), Senggeger (Pustaka Ekspresi, 2010) Mata Dadu (Pustaka Ekspresi, 2014), Penari Ular (Pustaka Ekspresi, 2019), Nyoman dan Sengeger (Halaman Indonesia,2020).

Komentar