Perempuan Mata Air Pengetahuan
- By I Made Sugianto
- 02 Oktober 2024
Buku Perempuan Mata Air Pengetahuan merupakan karya dari para Bunda Literasi Kota Denpasar. Karya para Bunda Literasi yang dimuat dalam buku ini sebanyak sepuluh karya yang terdiri dari beragam topik dari para Bunda Literasi Kota Denpasar. Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Bunda Literasi Kota Denpasar, mengangkat topik tentang Peran Perempuan dalam Perayaan Galungan. Hari suci Galungan yang jatuh setiap enam bulan yang menjadi momentum seorang perempuan Bali untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam menangani berbagai urusan domestik. Galungan menjadi waktu terbaik untuk menghayati kembali hakikat dan tanggung jawab sebagai seorang perempuan yang senantiasa memegang teguh dharma atau kebenaran dalam menjalankan kehidupan. Ida Ayu Alit Maharatni, Bunda Literasi Kecamatan Denpasar Barat, berbicara tentang usaha tetap produktif di antara belantara tanggung jawab yang dapat dilakukan dengan menjalankan hobi yang disukai, seperti aktivitas mendaki gunung. Pembahasan tentang seorang ibu mempunyai tanggung jawab yang begitu kompleks dalam kehidupan bagaikan tokoh Arjuna Sahasrabahu yang berlengan seribu disampaikan oleh Ni Putu Kharismayanti, Bunda Literasi Desa Padang Sambian Kelod. Ni Luh Ayu Eka Suari, Bunda Literasi Desa Sanur Kaja, membicarakan perihal meniti langkah dan berjuang sebagai seorang Bunda Literasi yang selalu berkolaborasi dalam melalukan tugasnya dengan penuh rasa syukur. Topik tentang seorang perempuan yang memiliki banyak tugas serta tanggung jawab yang senantiasa bekerja dengan tulus ikhlas dibahas oleh A.A Yuni Ariani, Bunda Literasi Desa Dauh Puri Kaja. Ni Made Sukarniati, Bunda Literasi Desa Sidakarya, membahas tentang usaha mendidik generasi bangsa yang literat dengan menjaga adat serta budaya Bali. I Gusti Ayu Mirah Indra Dewi, Bunda Literasi Desa Sumerta Kaja, mengangkat topik tentang penanaman benih pengetahuan kepada anak-anak usia dini agar peka terhadap lingkungan. Topik utamanya yaitu tentang sampah. Upaya dan usaha untuk mencari celah di antara mendidik dan menjadi Bunda Literasi, menjadi fokus perhatian seorang Bunda Literasi Kelurahan Sanur. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki hak atas ilmu pengetahuan yang berkualitas dan menanamkan karakter yang baik kepada anak-anak secara alami, dinarasikan oleh Ida Ayu Tristya Wedastiti, Bunda Literasi Kelurahan Sanur. Ni Made Mariani, Bunda Literasi Kelurahan Penatih, membicarakan tentang menjaga kewajiban di dalam keluarga dan menjaga nyala semangat sebagai seorang Bunda Literasi. Topik tentang kewajiban besar yang patut dilakoni sebagai seorang perempuan, terutama perempuan yang telah berkeluarga disampaikan oleh Ni Luh Wayan Aryati, Bunda Literasi Dangin Puri Kangin.
Komentar