Variasi Bahasa dalam Ranah Pariwisata

  • By I Made Sugianto
  • 08 Januari 2025
Pustaka Ekspresi

Penulis: Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.

Cover: Repro

Ilustrasi Gambar: Repro

Tata Letak: Putu Edi

Tebal: ix + 227 hlm 

Ukuran: 14,8 cm x 21 cm

 

Variasi bahasa dalam ranah pariwisata diartikan sebagai penggunaan bahasa menurut pemakainya, yang berbeda-beda berdasarkan topik yang dibicarakan pada saat menjalankan tugas pelayanan, hubungan antara penutur baik mereka sebagai karyawan hospitalitas maupun pelayanan di sektor lainnya seperti agen perjalanan, penjual cendramata dan lain-lain. Lawan tutur biasanya juga sebagai salah satu faktor penyebaab terjadinya variasi bahasa, karena adanya perbedaan status sosial para penutur. Media yang digunakan sebagai alat komunikasi pada saat peristiwa tutur itu terjadi, juga sebagai salah satu faktor lainnya penyebab terjadinya variasi bahasa atau ragam bahasa dalam masyarakat tutur pariwisata.

Karakteristik penggunaan bahasa dalam ranah pariwisata tentu saja akan banyak variasinya, tergantung sepenuhnya dari situasi dan kondisi. Berbedanya penutur yang memiliki latar belakang yang sangat beragam mengakibatkan pemilihan penggunaan bahasanya juga akan bervariasi, sesuai dengan kondisi pada saat peristiwa tutur itu terjadi. Berdasarkan data dan fakta yang ditemukan di lapangan banyak variasi bahasa yang digunakan oleh para penutur seperti terjadinya alih kode dari satu bahasa ke bahasa yang lain, karena adanya perubahan situasi. Beragamnya para penutur serta situasi dan kondisi pada saat proses pelayanan berlangsung menyebabkan juga beragamnya bahasa yang digunakan oleh para penutur. Fenomena kebahasaan seperti ini akan selalu terjadi dalam bisnis pariwisata, yang disebabkan oleh perbedaan karakteristik wisatawan yang berasal dari berbagai belahan dunia, yang memiliki perbedaan latar belakang budaya sehingga para penutur yang berkecimpung dalam bisnis pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi saat terjadinya peristiwa tutur. Dapat dikatakan bahwa pemilihan penggunaan bahasa akan sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi seperti dikatakan oleh Fisman “who speaks what language, to whom, when, where, and why”. Semoga buku ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana variasi penggunaan bahasa dalam ranah pariwisata.


TAGS :

I Made Sugianto

I Made Sugianto lahir di Banjar Lodalang, 19 April 1979 bertepatan Wraspati Wage Dungulan (Sugian Jawa). Kini istirahat sejenak dari pekerjaan sebagai wartawan NusaBali untuk mengbadi sebagai Kepala Desa di tanah kelahirannya, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

Komentar