Muncuk Yeh

  • By I Made Sugianto
  • 04 September 2024
Pustaka Ekspresi

Muncuk Yeh adalah kumpulan cerita pendek berbahasa Bali karangan IBW Widiasa Keniten. Cerpen-cerpen yang disuguhkan lebih banyak mengajak pembaca melakukan perenungan ke dalam. Hampir seluruh cerpen mengandung filsafat. Cerpen-cerpen yang disuguhkan yakni Ulungin Bulan, Ngantiang Blabur Kapat, Bulan lan Bintang, Damuh Tengai Tepet, I Pudak Ngalih Matanai, Muncuk Yéh , Ngalih I Lubdaka, Tampak Kokokan, Klebutan di Pura Dalem, Colék Pamor, Baleman Masan Ujan, Di Galangé Mengkeb, Kunang-kunang Tengah Lemeng.

Bayangkan saja, di manakah Muncuk Yeh atau ujung air itu. Tentu kita tidak bisa menemukan ujungnya. Demikian juga pengetahuan tidak berujung, semakin dipelajari, justru kita semakin merasa diri tidak mengetahui apa-apa. Itulah simbol yang disampaikan oleh IBW Widiasa Keniten dalam cerpen-cerpennya. Muncuk Yeh, ujung air mengajak pembacanya mencari jawaban akan Ngantiang Blabur Kapat, bukan bermakna menunggu banjir di bulan ke empat. Tetapi bulan ke empat di Bali adalah musim hujan bagi pengarang, saat inspirasi mengalir. Di Galange Mengkeb, penulis seakan menyindir diri sendiri dan pembacanya karena kita tidak mungkin sembunyi di tempat yang terang. Apakah yang dimaksud oleh IBW Widiasa Keniten dalam karya-karyanya, sebaiknya dibaca dan direnungkan agar dapat pesan mendalam yang disampaikannya.    


TAGS :

I Made Sugianto

I Made Sugianto lahir di Banjar Lodalang, 19 April 1979 bertepatan Wraspati Wage Dungulan (Sugian Jawa). Kini istirahat sejenak dari pekerjaan sebagai wartawan NusaBali untuk mengbadi sebagai Kepala Desa di tanah kelahirannya, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

Komentar