Palemahan, Antara Istana dan Pura
- By I Made Sugianto
- 15 Juli 2024
Buku ringkas ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat tentang latar kemunculan palemahan pura yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu utama mandala, madya mandala, dan nista mandala. Tidak banyak yang mengetahui bagaimana latar dari palemahan tersebut. Lebih khusus lagi tentang hubungan palemahan pura dengan palemahan puri yang di masa lalu merupakan istana kerajaan. Ada persamaan antara dua lokus tersebut, termasuk juga dengan isi dari masing-masing palemahan. Dalam hal ini, di utama mandala pura lebih banyak yang berfungsi sebagai simbolis.
Pemahaman ini penting untuk diketahui dengan harapan akan ada pembaruan-pembaruan pemikiran di masa depan, mungkin untuk menyederhanakan palemahan tersebut oleh generasi baru. Dan tentu saja pemikiran dan temuan yang ada di dalam buku ini akan dikembangkan di masa depan.
Sebagai sebuah pemahaman akan keberadaan pura, maka pengetahuan tentang palemahan ini adalah bagian awal untuk memahami rangkaian pengetahuan tentang keberadaan dari Agama Hindu Bali. Banyak hal yang terkait dan dapat digali dengan sejarah perkembangan Agama Hindu Bali sampai dengan apa yang dikenal sekarang. Akan tetapi, yang paling awal harus diketahui adalah tata-letak tempat persembahyangan itu. Seperti halnya sebuah rumah, maka haruslah diketahui mengapa rumah ini didirikan di tempat tertentu dan bentuknya sedemikian, dengan tujuan agar kita paham duduk perkaranya sehingga memudahkan kemudian membuat penilaian terhadap rumah tersebut.
Komentar