Cubang Hadirkan Halusinasi, Trauma, hingga Kenangan Masa Lalu

  • By Kadek Putri Ayu Warniti
  • 23 Desember 2022
internet

KUMPULAN cerpen Cubang karya Geg Ary Suharsani mengangkat tema yang sebagian besar tentang terjebak kenangan di masa lalu. Dari cerita ini dapat mewakili sebagian masyarakat yang mengalami gangguan psikologi. Terdapat 11 cerpen dalam kumpulan cerpen Cubang. Paling menonjol banyaknya problematika psikologi yang dihadapi oleh tokoh seperti trauma, halusinasi, hingga terjebak dalam masa lalu. Tema besar ini terdapat pada cerpen yang berjudul Tum, Struk, Agatha Tak Ingin Benci Setengah Mati, dan Cubang.

Menurut ahli psikologi, trauma merupakan respon emosional tubuh terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan yang dialami sendiri maupun orang tersayang. Cerpen Tum misalnya, Danan mengalami kecelakaan saat mendaki yang membuat sang ibu mengalami trauma. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan trauma kompleks yaitu gangguan psikologis yang terjadi setelah paparan peristiwa traumatis yang dialami oleh diri sendiri maupun orang terdekat. Orang-orang yang mengalami trauma kompleks ini akan mengalami gejala seperti penyangkalan, depresi seperti yang dialami oleh ibu dalam cerita pendek yang berjudul Tum tersebut.

Dalam cerita pendek Tum, tokoh ibu mencoba melakukan berbagai aktivitas seperti keluar rumah atau bertemu dengan teman-temannya. Namun pada ujungnya tetap kembali kepada Tum. Sekeras apa pun ibu mencoba, ia tidak dapat menerima kepergian sang anak dan terjebak dalam masa lalu ketika anaknya masih hidup.

Begitu juga dengan cerpen yang berjudul Struk. Dalam cerpen ini diceritakan Putri yang teringat akan kenangan masa lalunya. Berawal menemukan struk yang sudah menguning, berlubang, dan beberapa huruf yang tertera pada struk menghilang. Putri kebingungan dan bertanya-tanya siapakah dulu waktu kuliah yang dia telepon hanya 41 detik itu. Apakah yang dia ucapkan saat itu? Apakah hanya telepon salah sambung ataukah hanya telepon untuk janji bertemu? Dia takut menceritakan struk itu kepada suaminya.

Semua orang bisa mengingat tentang masa lalu mereka masing-masing tetapi berbeda dengan apa yang dialami oleh Putri pada cerpen berjudul Struk. Putri merasakan bahwa adanya kekhawatiran dan ketakutan berlebih terhadap suaminya. Tentu hal ini juga bisa terjadi pada semua orang baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, terlebih lagi yang sudah berumah tangga. Hal itu disebut dengan gangguan kecemasan yang merupakan gambaran gangguan psikologis seseorang yang dapat memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup.

Sementara cerpen berjudul Agatha Tak Ingin Benci Setengah Mati menceritakan tentang seorang gadis yaitu Agatha yang tak ingin membenci laki-laki yang selalu tersenyum kepadanya. Tetapi ia sudah telanjur memunculkan rasa benci karena laki-laki itu rutin hadir dalam hidupnya. Dari Agatha SMA hingga kuliah, laki-laki itu selalu hadir seperti, bayangan yang baik. Namun sebenarnya laki-laki yang dibenci oleh Agatha ini tidak ada. Yang bisa dikatakan sosok laki-laki tersebut merupakan halusinasi dari Agatha.

Agatha juga teringat saat masih duduk di sekolah dasar. Dalam hatinya, dia membenci seorang teman sekelasnya yaitu Ramona. Penyebabnya, Ramona selalu bercerita tentang kegiatan hari minggunya kepada siapa pun di sekolah setiap Senin pagi. Namun sebenarnya Ramona sudah meninggal, tetapi bayangannya masih tetap ada di sekitar Agatha. Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang panca indra, hal umum yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan penglihatan walaupun halusinasi pencium, peraba, dan pengecap dapat terjadi. Berdasarkan pengertian halusinasi itu dapat diartikan bahwa gangguan respon yang diakibatkan oleh stimulus atau rangsangan yang membuat seseorang mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, sosiokultural, faktor psikologis, dan faktor genetik atau pola asuh.

Ada pun beberapa gejala dari gangguan psikologi tersebut adalah bersikap seolah-olah mendengar, melihat, seseorang yang sebenarnya tidak ada. Begitu juga cerpen berjudul Cubang. Menceritakan Pan Sanu yang sudah tua, tetapi memiliki semangat tinggi untuk membuat cubang dengan menggali tanah bebatuan. Namun di sisi lain Nengah Candra selalu menghasut keluarganya untuk menjual tanah milik orang tuanya. Amarah bercampur kecewa itu membuat Pan Sanu menjejakkan kakinya pada tangga batu yang menjalar di pinggir cubang. Nengah Candra adalah sumber masalah bagi Pan Sanu. Dia tidak hanya menghasut keluarganya saja, tetapi Nengah Candra sudah merebut kekasihnya, Rinten, ketika mereka masih muda dulu. Itu yang membuat amarah dan kebencian Pan Sanu semakin menjadi-jadi

Dalam psikologis emosi yang berlebihan bukan hanya berdampak negatif pada diri sendiri, tetapi juga orang lain. Salah satunya emosi yang perlu dikendalikan adalah amarah. Alasannya, marah berlebihan bisa menjadi tanda adanya gangguan kepribadian seperti Intermittent Explosive Disorder (IED). Penyebab IED diduga berasal dari kelainan mekanisme otak untuk mengatur produksi serotonin (hormon bahagia) dan kortisol (hormon stres), sehingga memengaruhi tingkat emosi pengidapnya. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab IED adalah faktor genetik, faktor lingkungan, dan kebiasaan memendam amarah. Meski demikian, amarah juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam mengendalikan diri. Karena tidak semua orang akan langsung marah saat menemui kondisi yang serupa. Selama aspek rasionalnya masih tetap ada, kemungkinan kemampuan orang dalam mengendalikan emosinya akan lebih baik.

Dalam kumpulan cerpen yang ditulis oleh Geg Ary Suharsani mulai dari gaya penceritaan, penggambaran tokoh dan ending dalam penceritaannya sudah bagus dan menarik untuk dibaca. Namun memerlukan waktu dan pembacaan secara berulang-ulang untuk memahami makna dari cerita pendek tersebut. Cerita-cerita yang ditulis oleh Geg Ary Suharsani selain menceritakan tentang gambaran problematika psikologis yang dialami oleh tokoh juga memuat cerpen yang menceritakan tentang hal-hal yang dipercayai oleh masyarakat Bali yang sifat penceritaannya fiksi.


TAGS :

Kadek Putri Ayu Warniti

Kadek Putri Ayu Warniti lahir di Denpasar, 13 Oktober 2002. Menempuh pendidikan di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dengan konsentrasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobi menari dan menulis.

Contac        : kadekputriayuwarniti1210@gmail.com

IG               : putriayuwrniti

Komentar