AI Dapat Menggantikan Peran Pendidik?

Tangkapan Layar

Meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mengundang berbagai pro dan kontra.

Apakah AI akan menggantikan peran pendidik?

 

       Teknologi berkembang karena logika penalaran dan pikiran. Karena logika manusia, muncul mesin yang disebut dengan Artificial Intelligence (AI) yang merupakan kecerdasan buatan. AI diciptakan oleh manusia dan dapat bekerja secara cerdas layaknya manusia. Perkembangan teknologi tidak dapat dihindarkan. Tidak hanya Indonesia, seluruh negara di dunia diselimuti ketakutan.

       Presiden Joko Widodo dalam Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor pada Jumat 15 September 2023 mengungkapkan bahwa dalam pertemuan G20 seluruh negara di dunia membicarakan tentang perkembangan AI yang sangat tidak terkendali.

“Jangan alergi terhadap teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas. Saat G20 seluruh dunia takut dengan mesin cerdas kita harus mengantisipasi dan bersiap diri karena perkembangan teknologi bukan suatu hal yang dihindari,” ujar Presiden RI .

       Ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya, politik, ekonomi, komunikasi, maupun pendidikan. Teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menyampaikan informasi baik dalam bentuk teks, gambar, dan suara. Inovasi perkembangan teknologi membantu manusia untuk bekerja dengan cepat.

       Dalam dunia pendidikan pendidik menjadi pemegang berhasil tidaknya peserta didik dalam memahami pembelajaran. AI memberikan tantangan tersendiri bagi pendidik. Dengan adanya AI, tidak selalu menimbulkan dampak negatif tergantung dari pengguna untuk bisa memanfaatkan AI dengan sebaik mungkin.

       Seorang pendidik perlu memahami perkembangan AI karena AI sangat berperan dalam proses belajar mengajar. Berperannya AI bukan untuk menggantikan peran pendidik tetapi AI dapat membantu pendidik memeriksa tugas-tugas yang telah dibuat oleh peserta didik dengan cepat.

       Peran pendidik yang tidak dapat digantikan oleh AI yaitu pendidik bisa menjadi motivator bagi peserta didik untuk mengarahkan, membantu, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. Dengan AI, pendidik dapat mengembangkan berbagai metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru juga dapat melatih keterampilan sosial dan emosional peserta didik.

       Dengan AI pendidik dapat mengetahui para peserta didik mendapat rujukan dari internet atau dengan logikanya sendiri. Penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan memiliki dampak besar, termasuk peningkatan efisiensi, pembelajaran global, pembelajaran yang disesuaikan/dipersonalisasi lebih cerdas dengan konten, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi. Pengenalan dan kemajuan teknologi lebih khusus dengan AI telah memudahkan pengajar untuk menyelesaikan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien. Kecerdasan buatan terus berkembang, cara dan aplikasi baru dalam pendidikan banyak yang bermunculan.

       AI dirancang dalam memproses pemodelan cara berpikir manusia serta kinerja kognitif terkait bagaimana suatu mesin dapat merekam informasi, meniru serta memodifikasi secara otomatis. Sebagai salah satu ilmu komputer, AI dipelajari agar dapat menggantikan peran manusia. Dalam pendidikan AI tidak dapat menggantikan peran pendidik tetapi AI membantu atau memermudah pendidik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Manusia hanya bisa dimanusiakan oleh manusia dan tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh AI. Teknologi AI tidak akan bisa mengalahkan manusia karena manusia memiliki hati dan rasa.

       Bagaimana AI dapat membantu pendidik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya? Dalam AI terdapat berbagai aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari pendidik kepada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan karakteristik dari peserta didik. Terdapat berbagai aplikasi A1 yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

 


TAGS :

Ratna

Ratna memiliki nama lengkap Ni Luh Ratna Ardiari, lahir di Badung 02 Juni 2002. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia.

Komentar